Allah sudah menetapkan kepada setiap masing-masing hamba-Nya rezeki yang diterima oleh setiap orang. Berbagai macam bentuk rezeki Allah berikan kepada setiap hamba-Nya sesuai dengan ketetapan-Nya. Olehnya itu kita sebagai Hamba Allah tidak perlu iri dengan rezeki orang-orang yang ada disekeliling kita namun kita harus mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan saat ini dan Allah akan menambah nikmat rezeki bagi hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur.
Besar atau kecilnya rezeki yang kita peroleh tentunya dipengaruhi oleh ikhtiar masing-masing orang. Namun tidak semua orang yang berikhtiar selalu mendapatkan rezeki besar yang dihasilkan dari kerja kerasnya. Rezeki yang kurang dijelaskan bahwa ada riwayat yang mengatakan bahwa sesungguhnya rezeki yang terhalang pada seseorang dapat disebabkan karena perbuatan-perbuatan dosa yang telah dilakukannya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat. Tentunya taubat yang dimaksud tersebut adalah Taubatan Nasuhah yaitu tidak akan mengulangi perbuatan-perbuatan dosa/maksiat yang telah ditaubatkan tersebut. Ketika Allah telah menerima dan menghapus dosa-dosa hamba-Nya, maka Allah akan memberikan ridho dan cinta-Nya kepada hamba yang bertobat. Melalui jalan dan ketetapan-Nya, disinilah mulainya rezeki yang datangnya dari arah yang tidak di sangka-sangka dan menjadi tanda-tanda akan datangnya rezeki besar bagi Hamba-Nya yang telah bertaubat tadi.
Sebuah riwayat menjelaskan bahwa tidak ada seorang hamba yang akan merasakan sakit, kepayahan atau kelelahan, tertimpa kesusahan atau kesedihan hingga duri itu menusuk ke tubuhnya kecuali jika Allah membersihkan dosa-dosanya.
Berbagai macam perbuatan yang dibenci oleh Allah seperti menipu, memaki, memfitnah, membuat stigma negatif, mendzalimi, mencerca dan berburuk sangka, dan beberapa tuduhan jahat lainnya sering dilakukan oleh orang-orang yang tidak dapat melihat persaingan dalam hal mengejar rezeki Allah. Ketika kita di dzalimi oleh orang lain, maka saat itulah dosa-dosa kita dapat berkurang. Olehnya itu, janganlah sekali-kali berbuat dzalim kepada orang lain, karena sesungguhnya doa-doa orang yang teraniaya itu sangat mustajab, dan jika mendoakan tentang hal-hal buruk yang ditujukan kepada kita, maka Allah akan mengabulkan doa orang tersebut.
Berbagai macam perbuatan yang dibenci oleh Allah seperti menipu, memaki, memfitnah, membuat stigma negatif, mendzalimi, mencerca dan berburuk sangka, dan beberapa tuduhan jahat lainnya sering dilakukan oleh orang-orang yang tidak dapat melihat persaingan dalam hal mengejar rezeki Allah. Ketika kita di dzalimi oleh orang lain, maka saat itulah dosa-dosa kita dapat berkurang. Olehnya itu, janganlah sekali-kali berbuat dzalim kepada orang lain, karena sesungguhnya doa-doa orang yang teraniaya itu sangat mustajab, dan jika mendoakan tentang hal-hal buruk yang ditujukan kepada kita, maka Allah akan mengabulkan doa orang tersebut.
Dalam sebuah riwayat diperintahkan bagi kita untuk takut pada doa orang
yang terdzalimi karena tiada satu penghalang pun antara doa orang
tersebut dengan Allah. Tidak ada balasan atau hukuman yang akan menimpa
pada orang yang berbuat dzalim melainkan sesuai dengan apa yang
dilakukannya menjadi penghambat datangnya rezeki.
Suatu riwayat menjelaskan mengenai pertanyaan siapakah orang yang
bangkrut, kemudian dijawab bahwa orang yang bangkrut pada kaum kami
adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan tidak juga mempunyai harta
ataupun barang. Setelah itu, Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya
orang yang bakrut dari umat muslim adalah mereka yang datang pada hari
kiamat tanpa membawa pahala shalat, puasa maupun zakat. Tapi, mereka
datang dengan membawa dosa atas kedzalimannya. Ia pernah mencela orang
lain, menuduh tanpa adanya bukti, memakan harta orang lain, menumpahkan
darah dan memukul orang itu. Untuk menebus kedzaliman yang telah
dilakukan maka Allah akan memberikan kebaikannya pada orang yang telah
didzalimi. Apabila kebaikan telah habis di bagikan pada orang yang
didzaliminya sedangkan semua kedzlimannya belum ditebus maka tinggallah
kesalahan atau kejelakan yang dimilikinya sehingga ia akan dicampakkan
dalam neraka..
Berdasarkan penjelasan di atas, kita tahu bahwa keberkahan rezeki tidak
akan datang pada mereka yang sering berbuat maksiat. Ketika kita masih
memiliki dosa maka keberkahan rezeki tidak akan kita dapatkan, meskipun
rezeki kita banyak tapi belum tentu semua itu mengandung keberkahan.
Namun, Allah akan memberikan rezeki yang begitu luar biasa pada mereka
yang sudah dihapuskan dosa-dosanya. Penghapusan dosa ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya menjadi korban kedzalima
orang lain, inilah tanda tanda datangnya rejeki besar. Ketika kita
didzalimi orang lain maka ketika perhitungan amal, amal baik orang yang
mendzalimi kita akan diberikan pada kita sehingga amal baik kita akan
terus bertambah, sedangkan mereka yang berbuat dzalim hanya tersisa
keburukan saja.
0 comments:
Post a Comment