Friday, December 30, 2016

Bahasa Gaul Makassar ; Dari Pace Sampai Blender

Bahasa gaul seringkali menjadi suatu trend tersendiri pada suatu daerah di Indonesia. Adanya pengaruh-pengaruh budaya lokal dan resapan  budaya kontemporer dari kota-kota besar biasanya melahirkan bahasa-bahasa gaul yang pada akhirnya menjadi bahasa sehari-hari dan menjadi dialek khas daerah tersebut.

Di Makassar kehadiran bahasa-bahasa gaul yang dipergunakan oleh kalangan anak muda Makasssar khususnya para remaja ABG kini sangat trend digunakan bukan hanya dalam kota Makassar itu sendiri namun sudah tersebar sampai ke daerah-daerah sekitarnya. Bahasa gaul Makassar sendiri ini merupakan bahasa daerah yang berkembang menjadi bahasa sehari-sehari dan beberapa diantaranya merupakan hasil serapan dari bahasa luar Kota Makassar itu sendiri.



Berikut ini merupakan bahasa-bahasa gaul yang ada di Kota Makassar yang sudah berkembang menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan bukan hanya kalangan dari anak-anak remaja Makassar namun tersebar pula ke daerah-daerah sekitar kota Makassar : 

Pace, Mace dan Kace

Ketiga bahasa tersebut adalah bahasa gaul yang menggantikan kata Bapak, Ibu dan Kakak. Pace merupakan singkatan dari Papa Cerewet, sedangkan Mace adalah Mama Cerewet dan Kace yaitu Kakak Cerewet. Bahasa gaul pengganti ini sudah mulai sering digunakan sejak era 90-an dan hingga sekarang kita masih sering mendengar bahasa tersebut digunakan. 

Toloaaaa (huruf A dibaca dengan panjang diakhir kata)

Istilah bahasa gaul ini berarti : memangnya saya tolol ? Biasanya digunakan dalam percakapan ketika seseorang menawarkan hal yang terlihat konyol kepada kita. 

Cess, Cika, Parner, Dekeng 

Ketiga kata ini adalah kata sapaan. Cess berasal dari kata cs yang umum dipakai dalam sapaan pergaulan anak muda di Indonesia. Cika yang berasal dari kata Cikali atau sepupu dalam Bahasa Makassar. Parner aslinya adalah partner, sedangkan dekeng berarti beking dalam bahasa Makassar. Bahasa ini biasanya digunakan oleh warga urban di pinggiran Kota Makassar

Talekang

Kata ini mungkin hampir sama artinya dengan ingin dipuji. Biasanya disematkan pada orang yang banyak gaya dan kelihatan memang ingin dipuji. sepertinya kata ini adalah serapan dari Bahasa Makassar, tale-talekang. 

Tantara Ko ?

Kalimat tanya yang artinya kurang lebih : Memangnya kamu tentara ? Digunakan ketika seseorang berlagak agak berlebihan atau sok jagoan sehingga teman lainnya jadi sedikit kesal. Populer di tahun 90-an dan sekarang sudah mulai jarang digunakan.

Parecu

Artinya kurang lebih adalah ricuh. Disematkan kepada orang yang dianggap membuat kericuhan atau kegaduhan atau mungkin curang. Masih sering digunakan sampai sekarang dan asalnya memang dari Bahasa Makassar.

Kabbulampe, Anassambala, Annasongkolo

Tiga kata itu adalah tiga kata umpatan halus dalam bahasa gaul anak muda Makassar. Kadarnya mungkin sama dengan kata jancuk dalam bahasa Jawa. Varian lainnya ada juga Anassikopang yang bermakna Anak Sekop, entah apa artinya. 

Piti-piti

Bermakna ngasal atau asal ngomong. Ini berasal dari Bahasa Makassar, biasanya disandingkan dengan kata kerja semisal piti kana-kanai atau asal ngomong. Sampai sekarang bahasa tersebut masih sering digunakan. 

Sibi', Limbi', Sisa', Limrats

Kata-kata ini menggambarkan besaran mata uang dari Bahasa makassar. Sibi' berarti Sibianggang atau seratus. Limbi' berarti lima Bianggang atau lima ratus, Sisa' berarti sissabu atau seribu dan Limrats adalah varian singkatan dari lima ratus. Masih sering digunakan, khususnya di daerah urban pinggiran kota. 

Kompor

Bukan kompor buat masak tentunya, tapi singkatan dari Kombinasi Pongoro atau Kombinasi Gila-gilaan. Biasanya digunakan untuk menggambarkan sebuah kombinasi pakaian yang warnanya tabrakan dan tidak matching. Istilah ini sudah jarang terdengar saat ini.

Pabote'

Artinya tukang bohong, kalau berbohong jadinya cukup dengan Bote'. Masih sering digunakan sampai saat ini. 

Nagigi' Makie dan Nablender makie

Dua kalimat yang artinya kurang lebih : kena gigit deh atau diblender deh. Entah asal katanya dari mana, tapi saat ini dua kalimat diatas sudah jarang digunakan. Sudah masuk kategori bahasa gaul yang jadul. 

Bahasa gaul diatas merupakan sebahagian kecil bahasa gaul yang ada di kota Makassar dan masih banyak bahasa-bahasa gaul lainnya yang lebih moderen lagi digunakan saat ini.   

        

   

0 comments:

Post a Comment