Sunday, December 25, 2016

Kumpulan Data dan Fakta Masuknya WNA Asal China ke Indonesia

Dengan diberlakukannya program bebas visa melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.21/2016 tentang Bebas Visa Kunjungan kepada 169 negara termasuk China, yang boleh masuk dengan bermodalkan pasport memberikan peluang bebasnya WNA asing untuk masuk ke wilayah Indonesia baik itu untuk keperluan wisata maupun untuk urusan bisnis. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah kunjungan Warga Negara asal China yang menyerbu masuk ke Indonesia semakin menguat akhir-akhir ini.



Kunjungan warga negara asal China menjadi pusat perhatian masyarakat akibat maraknya pekerja-pekerja asing diberbagai perusahaan besar di Indonesia dengan tenaga kerja yang rata-rata adalah warga negara dari China. Hal tersebut menjadi bahan perdebaan masyarakat yang mengklaim bahwa jumlah tenaga kerja asing terutama asal China terus meninkgat akhir-akhir ini. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa jumlah mereka saat ini telah mencapai lebih dari 10 juta orang, namun berita tersebut dibantah oleh Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto. 

"Di kita, tenaga kerja asing yang terdaftar di Kemenaker, khusus dari China ada 21.271, mereka adalah yang mengajukan perizinannya. Dari sidak lapangan, kalau 10 juta itu, katakan sekarang melalui data orang (asing dari China) yang masuk ke Indonesia tidak sebanyak itu. Sekarang begini saja, dari pariwisata yang masuk tahun ini, ada nggak 10 juta ?" kata Hery. 

Dari data Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM per 18 Desember 2016, jumlah warga asing dari China yang keluar dan masuk ke Indonesia, paling banyak. Disusul warga asli asal Australia dan Singapura. Padahal, pada 2015, China berada diurutan ketiga dibawah Singapura dan Malaysia.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mendesak Presiden Joko Widodo untuk memecat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri dan Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie karena gagal mengawasi masuknya tenaga kerja asing ilegal asal China. "Sudah, segera copot saja menteri tenaga kerja dan dirjen imigrasi jangan sampai akibat ketidakbecusan mereka mengurus dan menjalankan tugas mereka yang menyebabkan masuknya ratusan ribu WNA ilegal yang berniaga dan bekerja di Indonesia" kata Arief, melalui pesan tertulis yang diterima merdeka.com, (Kamis, 22/12). 

Arief menduga ada oknum di Kemenkertrans dan Dirjen Imigrasi yang berperan dalam memfasilitasi TKA ilegal itu masuk ke Indonesia. Dua Institusi itu, kata Arief, telah dijadikan ladang bisnis untuk sebagai jalan masuk TKA ilegal. "Sangat bohong sekai kalau masuknya TKA ilegal dan WNA ilegal asal China jika tidak melibatkan petinggi-petinggi di Keimigrasian dan Departemen Tenaga Kerja. Pasti ada praktik mafia besar yang bekerja memasukkan TKA dan WNA ilegal di kedua jajaran pemerintahan tersebut," tegasnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa TKA China di Indonesia saat ini jumlahnya mencapai 21 ribu orang. Jumlah itu, menurut Jokowi, masih sangat kecil dibandingkan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara lain. 

Ia pun membandingkan jumlah TKA China di Indonesia dengan jumlah TKI di Malaysia, yang mencapai dua juta orang. "Kalau di Hongkong mencapai 135 ribu orang. Tapi hitungan kita 21 ribu itu sangat kecil sekali. Jangan ditambahi nol, terlalu banyak," kata Jokowi. 

   

0 comments:

Post a Comment