Thursday, January 19, 2017

Tradisi Bambu Gila Yang Menjadi Budaya Orang Ternate

Indonesia kaya akan tradisi dan kebudayaan yang beraneka ragam. Ada tradisi yang biasa-biasa saja, ada tradisi yang terbilang unik, ada pula tradisi yang terlihat agak anarkis dan berbagai macam model tradisi yang menjadi kekayaan khasanah budaya di Indonesia. Di daerah Maluku khsusnya Ternate ada pemandangan menarik yang bisa anda nikmati yaitu menyaksikan tradisi "Bambu Gila".

Ketika menyaksikan pertunjukkan ini anda akan merasakan sensasi supranatural yang mungkin jarang atau mungkin belum pernah anda rasakan sebelumnya. Tarian ini juga dikenal dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen. Pertunjukkan ini bisa ditemui di dua desa yaitu Desa Liang Kecamatan Salahatu dan Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Di Provinsi Maluku Utara, atraksi yang bernuansa mistis ini dapat dijumpai di beberapa daerah di Kota Ternate dan sekitarnya. 

Permainan Bambu Gila ini memang terbilang unik dan menggunakan kekuatan mistis, cara permainannya dengan menggunakan bambu yang panjangnya sekitar 2,5 m dengan dipeluk oleh tujuh orang pria. Permainan ini dikendalikan oleh seorang pawang, dengan ritual membakar kemenyan lalu menghembuskan asap kemenyan ke bambu dengan tujuan untuk memanggil roh para leluhur untuk mendapatkan kekuatan mistis pada bambu tersebut. 

Untuk memulai pertunjukkan ini, sang pawang membakar kemenyan didalam tempurung kelapa sambil membaca mantra dalam 'bahasa tanah' yang merupakan salah satu bahasa tradisional Maluku. Kemudian asap kemenyan dihembuskan pada batang bambu yang akan digunakan. Jika menggunakan jahe, maka itu dikunyah oleh pawang sambil membacakan mantra lalu disemburkan ke bambu. Fungsi kemenyan atau jahe ini untuk memanggil roh para leluhur untuk memberikan kekuatan mistis kepada bambu tersebut. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu seakan-akan menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta sulit untuk dikendalikan. 




Biasanya, dalam berbagai atraksi yang melibatkan hawa mistis, manusialah yang dirasuki oleh roh mistis, akan tetapi dalam tarian ini roh mistis yang dipanggil akan dialihkan kedalam bambu. Ketika pawang membacakan mantra berulang-ulang si pawang lantas berteriak "gila, gila, gila!" Atraksi bambu gilapun dimulai. Alunan musik mulai dimainkan ketika tujuh pria yang memegang bambu mulai merasakan guncangan bambu gila. Bambu terlihat bergerak sendiri ketika pawang menghembuskan asap dan menyemburkan jahe ke batang bambu. Para pria yang memeluk bambu mulai mengeluarkan tenaga mereka untuk mengendalikan kekuatan guncangan bambu. Ketika irama musik mulai dipercepat, bambu bertambah berat dan menari dengan kekuatan yang ada didalamnya. Atraksi bambu gila berakhir dengan jatuh pingsannya para pemain di arena pertunjukkan. Hal yang unik dari pertunjukkan ini, kekuatan mistis bambu gila tidak akan hilang begitu saja sebelum diberi makan api melalui kertas yang dibakar. 





Bambu yang digunakan merupakan bambu lokal. Namun, proses memilih dan memotong bambu tidak sembarangan, karena dibutuhkan perlakuan khusus. Pawang terlebih dahulu meminta izin dari roh yang menghuni hutan bambu tersebut. Bambu kemudian dipotong dengan melakukan adat tradisional. Bambu dibersihkan dan dicuci dengan minyak kelapa kemudian dihiasi dengan kain pada setiap ujungnya. Dahulu, bambu langsung diambil dari Gunung Gamalama, gunung api di Ternate, Maluku Utara. Saat ini, tarian bambu gila dipelajari dan dimainkan di luar pulau Maluku.

Tradisi tari bambu gila diyakini sudah lama dimulai sebelum masa Islam dan Kristen masuk ke kepulauan ini. Saat ini tari berbau mistis ini hanya dipentaskan dibeberapa desa kecil. Melihat tarian ini merupakan pengalaman spritual yang unik. Lantunan mantra dari pawang dan tabuhan tifa menciptakan pertunjukkan yang tidak bisa anda temukan di tempat lain di dunia. Apalagi jika anda ikut menari dengan bambu gila, membuat pengalaman ini sulit anda lupakan. 


 

0 comments:

Post a Comment