![]() |
Jimmy dan Rosalynn Carter |
Kehadiran Presiden AS ke-39 Jimmy Carter pada upacara pelantikan Presiden Donald Trump menjadikan dirinya commander in chief tertua yang datang. Lebih hebat lagi, ia sembuh dari kanker yang dideritanya dua tahun lalu.
Carter, saat ini berusia 92 tahun, mengumumkan pada Agustus 2015
dirinya didiagnosa kanker. Ia berpikir saat itu hanya punya beberapa
minggu lagi untuk hidup. Ketika memulai pengobatan, melanoma sudah
menyebar ke hati dan otak. Tetapi, Desember tahun itu Carter dinyatakan
"bebas kanker".
Tanda pemulihan lebih jauh, pada Maret 2016 Carter mengatakan dokter
menyebut dirinya tak lagi membutuhkan pengobatan kanker yang merupakan
kombinasi radiasi dan obat imunoterapi pembrolizumab.
Imunoterapi, pendekatan baru inovatif untuk pengobatan kanker,
menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi penyakit kadang
dengan meningkatkan sistem imun dan kadang dengan menargetkan sel-sel
kanker spesifik. Ketika bekerja, obat itu memperbaiki kemampuan tubuh
memerangi kanker.
Riset membuktikan pembrolizumab yang juga disebut Keytruda dapat
menjadi pengobatan efektif untuk pasien dengan melanoma tahap akhir dan
dapat digunakan sebelum atau setelah terapi jenis lain.
Carter adalah mantan presiden pertama yang menyatakan hadir di
pelantikan Trump kendati upacara di luar ruangan saat musim dingin
membuat beberapa mantan presiden yang lansia tak sanggup menghadiri.
Mantan presiden Gerald Ford berusia 91 ketika tak hadir di pelantikan
kedua George W. Bush di 2005.
Presiden AS ke-41 George H.W. Bush yang berusia 92, hanya beberapa
bulan lebih tua dari Carter dan istrinya tak menghadiri pelantikan Trump
karena kesehatan Bush. Ia dirawat di rumah sakit minggu ini karena
masalah pernapasan yang berkaitan dengan pneumonia.
"Dokter bilang jika saya duduk di luar di Januari, sama seperti
menguburkan diri. Begitu juga Barbara. Jadi kami tetap di Texas," tulis
Bush kepada Trump meminta maaf atas ketidakhadiran. Bush juga tak hadir
di pelantikan kedua Obama yang dilakukan tak lama setelah dirinya lama
dirawat di rumah sakit.
Carter sebelumnya bicara betapa kanker mempengaruhi keluarganya.
Ayahnya meninggal karena kanker pankreas di usia muda. Banyak anggota
keluarga yang meninggal karena kanker.
"Kedua saudara perempuan meninggal karena kanker pankreas. Saudara
lelaki dan ayah juga. Ibu meninggal karena kanker payudara. Mereka semua
merokok dan saya tak pernah merokok. Jadi saya pikir rokok adalah
pemicu untuk faktor genetik. Saya tak tahu apa latar belakangnya. tetapi
pelayanan kesehatan Amerika mengadopsi saya sebagai target. Kami
satu-satunya keluarga di dunia selama bertahun-tahun yang diketahui
memiliki empat anggota keluarga yang meninggal karena kanker pankreas,"
katanya dalam sebuah wawancara.
Ia bersyukur bisa selamat. Dalam wawancara itu, Carter menyebut panjang umurnya karena keberuntungan dan pola hidup sehat.
"Rosalynn dan saya hidup dengan pola makan sangat hati-hati dan
olahraga. Tetapi saudara-saudara saya juga makan sehat dan olahraga.
Jadi saya pikir, ini keberuntungan," katanya.
0 comments:
Post a Comment