Menurut Einstein bahwa kemampuan otak yang digunakan selama ini hanyalah sebesar 12 %. Masih ada 88 % kemampuan otak lainnya yang belum dioptimalkan. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa kemampuan otak sebenarnya masih bisa dioptimalkan lebih dari kemampuan yang ada sekarang. Pada dasarnya setiap manusia tercipta dengan indera keenam. Kemampuan indera keenam inilah yang merupakan bagian dari kemampuan otak yang belum dioptimalkan.
Indera keenam tidak harus selalu sesuai dengan dunia ghaib. Setiap manusia mempunyai bakat kepekaan indera keenam. Tentunya dalam pengembangan indera keenam yang terbaik haruslah dapat membawa manfaat dalam kehidupannya dan terutama dapat menunjang apapun profesi yang digelutinya.
Intuisi sendiri merupakan sesuatu yang berhubungan langsung dengan indera keenam. Intuisi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menyadari suatu hal yang akan terjadi setelahnya dalam waktu yang cepat. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang banyak diandalkan oleh para peramal dan berbagai orang lainnya untuk mendapatkan suatu kebenaran.
Sebenarnya setiap orang memiliki intuisi yang kuat dan berpotensi sama. Seorang bayi dan ibu berkomunikasi dan saling memahami lewat rasa melalui intuisi. Namun ketika kita sudah beranjak dewasa lalu dididik untuk lebih mengasah otak dan kecerdasan pikiran otak serta cenderung mengabaikan perasaan, maka perlahan-lahan kemampuan intuisi inipun semakin pudar, tumpul bahkan hampir hilang sama sekali bagi sebagian individu.
Mengembangkan Intuisi Anda
Bila anda ingin untuk hidup yang lebih dibimbing oleh intuisi anda, pertama ingatlah bahwa semua orang memiliki intuisi secara alamiah. Ini bukan keterampilan baru yang harus diperoleh, namun keterampilan lama yang terabaikan dan perlu diasah lagi untuk hal-hal yang bermanfaat pada kehidupan sehari-hari.
Kedua, untuk melatih kembali intuisi kita, maka hal yang perlu dilakukan yaitu dengan membiasakan kembali untuk selalu berada dalam keheningan, apapun bentuknya. Dari mulai rileks, berdoa, meditasi, bahkan melamun di toilet pun merupakan bentuk keheningan yang bisa membantu kita untuk memunculkan inspirasi maupun intuisi. Tanpa keheningan, intuisi akan tersamarkan dengan segala arus informasi dan kebisingan pikiran kita sendiri yang ada disekitar kita.
Ketiga, bila anda ingin berkonsultasi dengan kata hati anda, setelah mencapai kondisi yang hening, ajukanlah pertanyaan anda kedalam hati. Ini bukanlah sesuatu hal yang aneh, bahkan sebenarnya sangat wajar dan alamiah.
Keempat, setelah hening dan bertanya, tunggu dan perhatikan. Jawaban atau bimbingan dari hati anda dapat muncul dalam bentuk rasa, suara, gambar, simbol, mimpi, maupun hal-hal yang kebetulan muncul begitu saja dalam keseharian anda. Biasanya setiap orang memiliki bentuk intuisi yang khas. Ada yang selalu memperoleh intuisi lewat mimpi atau dalam bentuk rasa hati maupun rasa ditubuh. Sebagai contoh, ketika sahabat anda membicarakan masalah makanan yang anda sukai, secara otomatis perut anda terasa hangat, karena secara tidak langsung perut anda menginginkan makanan tersebut untuk dimakan.
Kelima, milikilah jurnal intuisi, yang membantu anda untuk memperhatikan keterkaitan antara kebetulan-kebetulan yang terjadi, isyarat mimpi, rasa dihati dengan kenyataan yang terjadi setiap hari di sekitar anda. Perlahan-lahan anda akan mulai memperhatikan bahwa sebenarnya tidak ada yang kebetulan, dan anda mulai bisa membaca intuisi anda dengan lebih tepat.
Memang, kita tidak bisa mengubah segala sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Akan tetapi tidak ada salahnya mengusahakan agar segala sesuatu berjalan dengan lebih baik, dengan menggunakan anugerah yang kita miliki sebagai manusia yang memang diciptakan sempurna.
Latihan Untuk Mengasah Intuisi
Sebenarnya sambil melakukan kegiatan sehari-hari, kita bisa melatih mempertajam intuisi, misalnya yaitu :
- Ketika telepon kita berdering, sebelum kita mengangkatnya cobalah terlebih dahulu memfokuskan perhatian untuk mencoba menebak siapa yang menelpon.
- Ketika menerima surat, sebelum membuka sampulnya, fokuskanlah dulu pikiran kita dan cobalah untuk mengetahui apa kira-kira isi surat tersebut.
- Mengambil kartu-kartu berwarna, sambil memejamkan mata lalu menebak apakah warna yang dipegang sesuai dengan warna yang diinginkan untuk diambil.
- Melempar koin lalu menebak sisi koin mana yang akan nampak di tanah/lantai.
Latihan lainnya bisa dilakukan sambil duduk dalam kondisi rileks ditempat yang cukup sepi. Niatkan bahwa kita ingin mendapatkan petunjuk dari Tuhan mengenai perjalanan yang akan kita lakukan, kondisi kesehatan, keuangan, urusan bisnis, atau apa saja yang menjadi masalah kita saat itu. Selanjutnya, fokuskan perhatan pada keluar masuknya napas dari lubang hidung, sehingga kita semakin rileks dan memasuki suasana yang hening. Begitu kita mulai memasuki kondisi alpha, cobalah untuk menangkap sinyal-sinyal yang muncul.
Sinyal yang muncul sangat tergantung pada kepekaan masing-masing orang. Mereka yang penglihatannya peka (clair voyance) akan menangkap sinyal itu dalam gambaran visual, mereka yang pendengarannya peka (clair audience) akan menangkapnya dalam bentuk suara tau bisikan. Sementara orang yang memiliki perasaan yang peka terhadap sesuatu akan menerima sinyal tersebut dengan perasaannya. Atau tiba-tiba muncul begitu saja sebuah pengertian atau kesimpulan baru yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar meski kita tidak tahu alasannya secara jelas.
Latihan-latihan itu perlu dilakukan setiap hari sehingga semakin lama kita menjadi semakin peka. Jika sudah sampai pada tahap mahir, dengan mudah dan cepat kita akan bisa "mengetahui" sesuatu yang akan terjadi. Dengan begitu kita bisa berupaya menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.
0 comments:
Post a Comment